sesuatu yang menyeramkan, menakutkan, tapi pasti terjadi pada setiap manusia.
selamat pagi minggu, selamat pagi papa, apa kabar? :(
17 april 2011, hari-hari cepet banget lewat, uda april 2011 aja, brati uda hampir 3 taun kejadian menyeramkan itu lewat.
media player di laptop memainkan Luther Vandross - dance with my father, lagu yang sangat spesial buat saya. Selalu ada getaran yang luar biasa kalo denger lagu ini, sounds lebay right? tapi ya emang begitu keadaannya.
Seorang laki-laki hebat, laki-laki yang paling dikagumi, laki-laki yang menjadi panutan, dan laki-laki yang dijadikan tiang berlayar hidup saya, dialah ayah saya,laki-laki tinggi tegap bernama Didiet Hardianto, SE.
ya, laki-laki tinggi tegap, gagah, dan selalu murah senyum :)
ya, sebelum kejadian yang terjadi di bulan September 2008, tepatnya hari Jumat, tanggal 29 September.
September 2008, mungkin menjadi bulan terberat dalam hidup saya yang sudah menuju 23 tahun ini. Bulan di mana air mata habis terkuras, bulan dimana keluarga saya seperti sebuah negara yang terkena tsunami dahsyat, hancur berantakan.
September 2008, ayah saya mengalami sebuah kecelakaan hebat di tol jakarta - bogor. Tabrakan 3 mobil beruntun :( sudah, hanya itu yang sampe hari ini saya tahu, kronologi tabrakan yang terjadi seperti apa hanya ayah saya yang tahu.
Kabar burung yang saya dapat dari beberapa orang yang ada di TKP saat kejadian adalah ayah saya menabrak mobil yang ada di depannya saat ada di jalan tol, dan mobil di depannya juga kembali menabrak 2 mobil yang ada di depannya. Maka terjadilah tabrakan beruntun itu. Setelah tabrakan itu, ada seseorang yang mengatakan bahwa ayah saya sebenarnya sempat turun dari mobil, dan ingin berjalan menuju ke mobil di depannya yang tertabrak, tapi blom sempat sampai ke mobil yang ada di depan, ayah saya sempoyongan dan akhirnya terjatuh di jalan dan tidak sadarkan diri :(
Saat ayah saya terjatuh, orang-orang yang ada di TKP mengira bahwa ayah saya sedang dalam keadaan mabuk, karena jalan dengan sempoyongan dan tiba-tiba jatuh. Ayah saya yang sebenarnya sangat butuh pertolongan cepat itu, didiamkan beberapa menit oleh orang-orang yang ada disana, sebelum akhirnya ada seseorang yang menyadari kalau ayah saya bukan sedang mabuk, tapi terkena serangan stroke mendadak.
Setelah menyadari kalau ayah saya sebenarnya sangat butuh pertolongan dengan segera, barulah orang-orang menolong dan memanggil ambulance. Setelah itu ayah saya dibawa ke RS terdekat dari tol, yaitu RS BINA HUSADA Bogor.
Hanya seperti itu cerita yang saya dapat dari beberapa informan yang ada di TKP, dari orang yang mobilnya tertabrak ayah saya. dari orang JASA MARGA dan dari petugas ambulance. Petugas ambulance yang bertugas juga sempat bilang bahwa ayah saya sempat tersadar sebentar, dan berkata 'tolong bawa saya ke RS terdekat' :(
Kejadian itu terjadi sekitar jam 17.30, saat itu saya masih di kantor radio saya yang dulu (baca : pramborsFM), saya sedang bersiap untuk siaran KRIBODUCTION yang on air jam 19.00. Tiba-tiba handphone saya bunyi, dan saya liat, ternyata ayah saya yang menelfon.
Dengan santai saya angkat 'halo paahhhh, kenapa pah?'
betapa kaget nya saya, ternyata suara yang menelfon saya bukan dari ayah saya, tapi dari seorang bapak-bapak yang sangat panik, dan terdengar suara jalanan di belakangnya, dengan kepanikan sana-sini, ternyata yang menelfon saya itu adalah orang yang tertabrak mobilnya oleh ayah saya dan ingin mengabarkan kalau ayah saya mengalami kecelakaan.
Kenapa bisa saya yang ditelfon? karena si bapak itu melihat contact di handphone ayah saya, dan menemukan nama saya di contact pertama di handphone itu, ayah saya mensave nomor saya dengan nama 'adit anak'. Jadi itu adalah nama yang keluar pertama saat si bapak itu membuka contact di di handphone ayah saya.
Sampai sekarang, saya masih ingat sekali rasanya saat itu, setelah saya menerima telfon itu, dan si bapak itu meminta saya untuk mengabarkan orang rumah. Di tengah kepanikan dan ketegangan yang luar biasa, saya mencoba tenang, saya mencoba untuk tetap tabah dan tidak menangis. Saya langsung menelf ibu saya, dan ibu saya mengangkat telf masih dengan suara ceria 'halooo dit, kenapaaa dit'
saya pun memberanikan diri untuk bilang 'mah, papa kecelakaan mah', ibu saya masih tidak percaya dan bilang 'adit apa si, becanda aja deh, jangan becanda yang gitu-gitu ah', dan dengan sedikit suara bercampur air mata akhirnya saya berhasil menjelaskan ke ibu saya kalo papa mengalami kecelakaan di tol, dan bla bla blaaaa. Spontan ibu saya langsung menangis dan berteriak di telfon, yang membuat saya pun tidak kuat untuk menahan air mata keluar, ibu saya panik dan langsung memanggil kakak-kaka saya yang ada di rumah. Saya masih ingat sekali suara kepanikan itu, suara tangisan itu :(
Ibu saya dan orang rumah langsung menuju ke RS Bina Husada Bogor setelah mendapatkan informasi dari saya. Saya yang saat itu masih di Semarang, terpaksa hanya bisa menunggu kabar dari ibu saya, dan saya tetap harus melanjutkan perkerjaan saya, karena saya tetap harus siaran, show must go on.
Teringat di tahun 2006, saat saya ditraining untuk menjadi penyiar radio. Trainer saya bilang 'apapun yang terjadi, penyiar radio haruslah selalu bisa menghibur pendengarnya, mau lagi sedih, mau lagi apa, saat di depan mike, seorang penyiar harus tetap berbicara dengan smile voice dan melupakan apa yang sedang terjadi pada dirinya'. Saat itu, saya benar-benar menyadari betapa sulitnya ada di posisi seperti itu, tapi ya kembali ke quotes awal, show must go on!!! saya pun tetap siaran, dan acara yang saya bawakan adalah acara musik-musik keras, yang membuat saya harus powerfull saat membawakannya. Dan ternyata memang tidak gampang. Saya selalu menangis setiap ada break, saat iklan, saat lagu saya selalu menangis, saya panik sekali saat itu. Sangat sulit saat lo dituntut untuk bisa ketawa-ketiwi dan disisi lain orang yang paling lo sayangi sedang dalam keadaan kritis antara hidup dan mati :(
Di tengah-tengah siaran, kabar yang ditakutkan terjadi. ibu saya dan kakak adik saya yang sudah sampai di RS Bina Husada, menelf saya dan mengatakan bahwa keadaan ayah saya di keadaan 50-50. Ayah saya terkena serangan stroke, dan lamanya penanganan saat itu (saat di tol) membuat keadaannya semakin parah. Ibu saya bilang kepada saya, dokter disana meminta keluarga pasrah dan bersiap untuk kemungkinan terburuk :( sekali lagi, saya masih ingat sekali keadaan saat itu, posisi saat itu, berat luar biasa! selalu ada air mata saat cerita itu kembali terulang, termasuk hari ini saat saya menulis ini.
Malam itu ibu saya dan kakak adik saya menginap di RS Bina Husada, mereka tidak tidur dan menunggu kabar terupdate di depan pintu UGD RS Bina Husada. Saya masih di Semarang, dan blom bs pulang malam itu. Saya memutuskan pulang besok paginya. Setelah siaran, saya langsung pulang ke kos, mengunci kamar, dan saya menangis semalaman. Saya masih shock luar biasa saat itu, handphone saya selalu standby menunggu telf tentang kabar ayah saya.
Malam berat itu lewat, ayah saya masih dalam keadaan koma dan kritis. Saya pulang saat itu naik kereta, kereta pagi. Tidak henti-hentinya air mata keluar saat ada di kereta, handuk kecil saya sangat membantu saya saat itu, paling nggak bisa nutupin air mata saya yang keluar.
Di tengah perjalanan, handphone saya kembali bunyi, saya selalu panik setiap handphone saya bunyi saat itu, karena saya takut dg kemungkinan terburuk. Ibu saya yang menelf, dan beliau menangis di telf, dan ibu saya bilang, 'dit, maafin papa ya dit kalo ada salah, maafin yaa.. papa kritis lagi dit, ikhlas ya dit, siap untuk kemungkinan terburuk, maafin papa ya dit :(
Saat itu saya tidak bisa ngomong apa-apa. saya hanya menangis, badan saya gemetar.
Akhirnya sampai juga di jakarta, saya dijemput kakak saya dan langsung menuju ke RS, saat saya datang, disana sudah ramai, banyak sodara dan teman-teman ayah saya yang datang. Ibu saya langsung memeluk saya dan menangis, saya pun mencoba untuk menenangkan dan sabar.
Atas permintaan dari ibu saya yang memohon sekali untuk saya bisa masuk ke UGD untuk melihat ayah saya, akhirnya saya dibolehkan untuk melihat ayah saya, walau sebenarnya blom di jam yang diperbolehkan. Betapa kagetnya saya saat masuk ke UGD, di sebuah ruangan besar itu, ayah saya masih koma dengan begitu banyak selang-selang yang ada disana. Fisiknya bersih sekali, tanpa luka yang berarti. Tapi sangat menyeramkan melihat wajah ayah saya saat itu.
Waktu berlalu dan hari-hari berlalu, sampai akhirnya mukjizat dari Tuhan datang, ayah saya terlepas dari masa kritis dan telah sadar dari koma. Walau efek dari stroke yang ia terima, membuat ia lumpuh di bagian kanan, tidak bisa bicara, dan ingatannya kabur :( sekitar hampir 1 bulan ayah saya ada di RS Bina Husada, sampai akhirnya dibolehkan kembali pulang.
Terapi-terapi, pangobatan-pengobatan pasca di RS selalu dilakukan kepada ayah saya, demi sembuh dan pulihnya ayah kembali seperti sedia kala. Apapun dilakukan untuk ayah saya, sampai dengan hari ini.
Banyak cerita mistis di balik kecelakaan ayah saya, ada yang bilang ayah saya kecelakaan itu karena 'keisengan' anak buahnya yang tidak suka dengan ayah saya, apapun itu, saya tidak perduli, saya percaya Tuhan. Saya mengambil hikmahnya dari kejadian ini, ada hikmah luar biasa yang terjadi pada diri saya pasca kejadian ini. Hikmah yang mungkin tidak akan saya dapatkan jika Tuhan tidak memberikan musibah seperti ini :(
Ya Allah, silih berganti musibah dan cobaan datang menimpa keluarga saya. Pasti ada hikmah dibalik semua ini :) saya percaya itu, keluarga saya bukan keluarga yang baik mungkin di mata mu ya Allah, mungkin juga banyak keluarga lain yang tidak suka dengan keberadaan keluarga saya, bahkan yang statusnya masih sodara pun, sudah mulai memblacklist keluarga kecil ini.
Tapi saya yakin, Engkau masih bersama kami ya ALLAH, inilah cobaan dari-Mu ya Allah, terimakasih untuk pengalaman yang luar biasa ini. Terimakasih telah membuat hidup saya penuh arti. Berikan saya kekuatan ya Allah, saya siap mengambil alih peran sebagai kepala keluarga, insyaALLAH :) berikan saya kesehatan, kekuatan, keikhlasan untuk menghadapi kehidupan ini. Saya tau saya bukanlah orang yang memiliki pribadi yang baik, tapi dengan ini, menyadarkan saya tentang arti pentingnya hidup, karena hidup adalah perjuangan.
Efek buruk yang saya terima pasca kejadian ini adalah kadang saya berubah menjadi manusia yang takut dengan kegagalan, takut nggak berhasil menjadi orang sukses, dan kadang saya suka minder sendiri dengan keadaan :( tapi saya tau itu salah, life must go on! hidup harus terus berjalan, dan roda akan berputar. Saya akan selalu bersyukur dengan lihat kebawah, dan selalu berusaha dengan lihat keatas :)
Tidak semua orang tau tentang cerita ini, karena saya tidak suka dikasihani. Saya tetap ingin menjadi orang yang bisa membuat orang lain tersenyum, bukan membuat orang lain menjadi iba. Blog ini jg tidak saya publikasikan, biarlah cerita ini menjadi oleh-oleh untuk cucu-cucu di masa depan. Saya akan tetap berdiri apapun yang terjadi, saya kuat, dan saya harus kuat!
Doa saya pagi ini adalah Ya Allah, jangan Engkau ambil dulu salah satu dari keluarga kecil ini, sebelum saya berhasil membuat keluarga ini bahagia :( amien.
selamat hari minggu, selamat hari minggu hardianto's family :)
cepat sembuh papa :)
amien.
radit anak pak didiet ;)
2 comments:
i love you radit anaknya bapak didiet!!
i love you too cita anaknya pak sigid :)
Post a Comment