Jaman semakin berkembang, teknologi pun semakin maju. Punya handphone bukan lagi menjadi keistimewaan di era sekarang. Berkembangnya teknologi membuat hanpdhone menjadi suatu barang yang biasa-biasa aja. Bandingin dengan 10 taun lalu, saat munculnya handphone, hanya orang-orang berdasi aja dengan mobil mewahnya yang kayanya mampu membeli handphone.
Gadjet emang sangat menguntungkan, bahasanya orkamsi alias ‘Orang Kampung Sini’ gadjet itu bisa mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Ironis, tapi emang begitu faktanya di lapangan. Orang yang berjauhan jarak ribuan mil bisa berkomunikasi dengan intimnya via gadjet, jangankan cuma mendengar suara, jaman sekarang berkomunikasi langsung tatap muka jadi hal yang sangat lumrah untuk ukuran gadjet.
Keistimewaan gadjet emang luar biasa, tapi minusnya juga luar biasa istimewanya. Di beberapa kasus perselingkuhan yang sering gw temuin, ‘media’ yang harusnya bertanggung jawab adalah gadjet. Gadjet bisa ngebuat peluang berselingkuh terbuka. Mudahnya berkomunikasi dengan orang lain, mudahnya berinteraksi dengan orang lain, kalo gak diikutin dengan tanggung jawab yang gedenya segede gunung bisa jadi teasing yang sempurna untuk perselingkuhan. Dari yang awalnya cuman temen bbm-an, temen video call-an, temen skype-an, berubah jadi kenyamanan yang didapatkan, dan secara nggak sadar penikmat gadjet udah melakukan sesuatu yang gw kasih nama PEVIJET (pendekatan via gadjet). Awalnya emang hanya via gadjet, next stepnya adalah pertemuan yang nggak lagi via gadjet. Biasanya setelah merasa nyaman dengan lawan ‘PEVIJET’nya, janjian untuk ketemuan adalah langkah konkret berikutnya.
Setelah pertemuan pertama, biasanya akan berlanjut dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya dan selanjutnya, hasilnya adalah? In the name of perselingkuhan. PEVIJET user secara nggak sadar pelan-pelan ngelupain seseorang yang masih jadi pasangannya saat itu, secara nggak sadar hatinya uda mulai kebagi untuk PEVIJET user lainnya.
See? Sebagian dari pembaca postingan gw ini mungkin juga adalah korban dari kejamnya gadjet, atau kalopun misalnya lo blom pernah ngalamin, at least lo mungkin juga pernah mendapatkan cerita-cerita kaya gini, mungkin temen lo sendiri yang ngalamin dan lain-lain. Berhati-hatilah dengan gadjet, gadjet itu kaya pisau, manfaatnya banyak, tapi sekalinya salah iris bisa fatal akibatnya.
Salam PEVIJET, say no to PEVIJET, horas!
2 comments:
ki ndak curhaaaat ????
hihihihihi .....
hahahahaaaa.. no comment ah bro, hihihii.. btw, thanks commentnyaaa mabroo :D
Post a Comment