di usia 18 tahun, badrun remaja harus menerima kenyataan pahit bahwa sisa masa hidupnya harus berteman akrab dengan salah satu penyakit paling mematikan di dunia, yaitu kanker. sekuat tenaga badrun menyederhanakan sebuah kata bernama kanker, hasilnya selalu nihil. tetep aja denger kata itu aja selalu buat bulu kuduknya berdiri, juga bulu-bulu lainnya. badrun remaja depresi berat, dia merasa tubuhnya saat itu sehat-sehat aja, nggak ada sama sekali tanda-tanda bahwa dia mengidap penyakit mengerikan itu. ternyata Tuhan berkehendak lain, gumpalan kecil di paru-paru kanannya tentu membedakannya dengan manusia-manusia lain.
beberapa bulan setelah vonis itu, badrun tidak seperti biasanya. keceriaannya mulai hilang, ia memutuskan untuk mengurangi kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan. badrun adalah seorang pemain basket di sekolahnya kala itu, badrun pun memutuskan untuk tidak lagi bermain basket. dia lebih sering menghabiskan hari-harinya dengan berkumpul dengan sahabat-sahabatnya, yang tentu saja tidak tahu apa yang terjadi padanya. itulah pilihan badrun, badrun memilih untuk tidak memberitahukan penyakit ini ke sahabat terbaiknya sekalipun. dan rahasia tentang penyakitnya ini dengan sukses berhasil 'diamankan' oleh badrun, paling nggak sampe dia lulus SMA.
tahun 2006, badrun lulus SMA, dan badrun akhirnya melanjutkan studinya untuk kuliah di salah satu universitas di pulau Jawa. inilah pilihannya, dia memilih untuk hidup mandiri dan jauh dari orang tua. dia mencari kemandirian, dia juga mencari keberanian untuk hidup sendiri, dan inilah pilihannya. satu-satunya anak laki-laki di keluarganya ini akhirnya meninggalkan ibukota untuk mencari kehidupan baru di selah satu kota di pulau Jawa.
so far so good, badrun cukup bisa menerima kota ini, dan diterima di kota ini. badrun adalah remaja yang mudah bergaul, tidak susah buat badrun untuk mendapatkan teman dalam waktu singkat. pendek kata, di kota ini sepertinya akan menyenangkan buat badrun, dan dia sedikit demi sedikit mulai lupa dengan penyakitnya, setidaknya sebelum kejadian di pertengahan tahun 2007, saat penyakit itu mulai 'menyapanya' kembali.
bersambung...
No comments:
Post a Comment